Medan – Warta Indonesia | Sebagai fondasi aset kripto, blockchain dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan teknologi yang lebih canggih di sejumlah sektor industri, misalnya finansial, kesehatan, telekomunikasi, dan transportasi. Blockchain memungkinkan sebuah transaksi keuangan atau proses bisnis terjadi tanpa perantara. Untuk mengeksekusi bisnis, transaksi tersebut hanya mengandalkan jaringan beberapa komputer yang aman. Karena tidak banyak pihak yang terlibat, proses itu pun menjadi lebih efisien dan aman.
Sebagai gambaran, Anda membutuhkan perantara ketika mengirim uang kepada orang lain. Hal ini tidak berlaku pada teknologi blockchain. Pasalnya, teknologi ini memungkinkan Anda untuk mengirim aset digital ke teman tanpa melalui middleman. Hal tersebut dipandang sebagai peluang investasi yang menarik. Sejumlah investor percaya bahwa blockchain dan aset digital memiliki ruang eksplorasi yang masih luas. Bagi mereka, menginvestasikan dana di aset kripto merupakan salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan tinggi, sekaligus mendukung perkembangan teknologi tersebut di masa depan.
Potensi tak terbatas dalam jumlah terbatas
Beberapa aset kripto, seperti Bitcoin, memiliki ketersediaan yang terbatas. Untuk diketahui, total Bitcoin yang tersedia mencapai 21 juta. Hingga Januari 2022, sebanyak 18,92 juta di antaranya sudah diperdagangkan.
Dengan mengetahui jumlah Bitcoin tersisa, para investor akan lebih mudah menghitung waktu Bitcoin akan habis. Selain itu, investor juga bisa melihat prospek atau perubahan harga Bitcoin pada masa depan. Sebagai contoh, jika jumlah Bitcoin semakin langka, tapi jumlah peminat meningkat, nilai Bitcoin akan semakin naik. Hal tersebut terlihat dalam grafik harga kripto, misalnya Bitcoin dan Ethereum, yang meningkat pada beberapa tahun terakhir. Karena kondisi ini, investor pun menilai bahwa aset kripto menguntungkan, apalagi dalam jangka panjang.
Meski demikian, seperti instrumen investasi lain, aset kripto juga memiliki sejumlah risiko. Sebelum mulai berinvestasi, calon investor wajib mempelajari peluang dan risiko investasi ini secara rinci sehingga bisa lebih bijaksana dalam berinvestasi. Salah satu risiko dalam investasi aset kripto, misalnya Bitcoin, adalah nilai yang lebih volatil ketimbang jenis investasi lain. Artinya, harga Bitcoin dan aset kripto lain bisa mengalami penurunan dengan cepat. Oleh sebab itu, calon investor perlu waspada dan tidak mudah panik saat kondisi tersebut terjadi.
Sumber: Berbagi Sumber | Editor: Alamsyah
Komentar