Medan – Hasil polling calon Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, Medan, sampai 10 Februari 2023, masih mengunggulkan Prof. Dr. Muhammad Ramadhan MA. Guru Besar kelahiran Tanjung Balai, Asahan, ini meraih 20.8 % dari sekitar 477 responden. Disusul Prof. Nurhayati, Faisar Ananda, dan Azhari Akmal Tarigan.
Polling ini diadakan Bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Gardamedannews.com , yang dimulai sejak 1 Februari 2023. “ Polling ini murni berdasarkan jawaban responden tanpa rekayasa apapun, “ tegas penanggungjawab polling, M. Suheri Lubis, Jumat (10/2/2023) di Medan.
Sampai hari ini, mayoritas responden juga tetap menginginkan calon Rektor berasal dari kalangan UIN Sumut. Pada pertanyaan kedua, kreteria Rektor seperti apakah yang bisa menurunkan tingkat konflik di kampus UIN Sumut? Sebanyak 70,2 % responden menjawab, Rektor dari internal UIN Sumut yang memiliki pengalaman dengan konflik masa lalu dan menawarkan formula jitu membangun kebersamaan.
Sedangkan 24,9 % responden menjawab, Rektor dari eksternal UIN Sumut yang sama sekali tak pernah terlibat dalam dinamika konflik masa lalu. Sisanya, responden menjawab, Rektor yang mendapat dukungan penuh Nahdlatul Ulama (NU) ormas keagamaan terbesar di Indonesia yang sekaligus menjadi rumah kultural banyak pejabat.
Sama seperti pekan lalu, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa calon yang disebut-sebut didukung Nahdlatul Ulama (NU) belum mendapat “pasaran”. Prof. Dr. Katimin, MA, calon tersebut, hanya mampu meraih 20 suara dari 477 responden. Raihan suaranya masih “merangkak” pelan. Padahal, sudah santer di kalangan UIN Sumut, Prof. Katimin didukung NU dan Keluarga Besar NU (KBNU) UIN Sumut.
Berdasarkan bincang-bincang Gardamedannews.com dengan beberapa Pengurus Wilayah (PW) NU Sumut, menyebutkan, sebenarnya NU Sumut belum menentukan dukungannya terhadap calon Rektor UIN Sumut priode 2023-2027. Kalau pun ada nama-nama yang beredar, itu hanya prakiraan orang saja.
“ Nama Prof. Katimin memang pernah santer akan didukung. Tapi, belakangan nama Prof. Nurhayati juga menguat untuk didukung, “ kata salah seorang pengurus yang minta namanya tidak dipublikasikan. “ Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, “ tambahnya.
Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Prof. Katimin, Guru Besar yang murah senyum itu, hanya tertawa kecil. Ia tak mau menjawab apakah ia mendapat dukungan atau tidak dari NU. “ Yang penting saya mendaftar sebagai calon dulu, “ tegas Prof. Katimin, sembari meminta dukungan semua pihak dalam pencalonan ini. Tar