Warta Indonesia, COP28UAE – Para peneliti dan ilmuwan internasional menyerukan aksi nyata pemerintah untuk melindungi daerah es dari pemanasan global, pada hari pertama “KTT Kutub Satu Planet” (One Planet Polar Summit) di Paris.
KTT yang diselenggarakan oleh Kepresidenan Prancis ini bertujuan untuk bertukar hasil dan perkiraan yang dicapai oleh masyarakat internasional tentang pencairan es, dan mengusulkan rekomendasi untuk pemerintah untuk meningkatkan perlindungan gletser dan daerah kutub.
Ilmuwan iklim purba, Valérie Masson-Delmotte, mengatakan bahwa “penelitian yang berkaitan dengan lapisan es telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir”. Namun, dia memperingatkan bahwa “lapisan es semakin rapuh dan rentan terhadap perubahan iklim”.
Duta Besar Prancis untuk masalah kutub dan lautan, Olivier Poivre d’Arvor, mengatakan bahwa “penelitian kutub membutuhkan sumber daya yang lebih baik”. Dia menambahkan bahwa “kita benar-benar perlu menyadarkan semua pemimpin bahwa ruang ini rapuh”.
KTT tersebut menyatukan para ilmuwan, peneliti, dan politisi dari sekitar 40 negara dan wilayah es dan kutub. Di akhir pertemuan, para ilmuwan mengeluarkan seruan umum yang berisi enam tindakan, yang secara khusus menyerukan pemerintah untuk “mengurangi secara kuat dan cepat” emisi gas rumah kaca untuk mencapai tujuan Perjanjian Paris.
Para peserta pertemuan juga meminta pihak berwenang untuk mendukung “inisiatif dan misi ilmiah internasional”, yang bertujuan untuk “meningkatkan pengetahuan tentang lapisan es”.
KTT Kutub Satu Planet menyerukan peningkatan pendanaan untuk penelitian kutub dan rekomendasi untuk pemerintah untuk meningkatkan perlindungan gletser dan daerah kutub. Ilmuwan memperingatkan bahwa gletser dan kutub semakin rapuh dan rentan terhadap perubahan iklim.***