Kronologi Kejadian
Arya Randi Pratama, anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Alifyanto dan Siti Anita, kini menghadapi masa-masa sulit. Menurut pengakuan Siti Anita, ibunya, ia terpaksa menjual HP milik Arya untuk menutupi kebutuhan sehari-hari karena suaminya tidak memberikan nafkah selama delapan bulan. “Waktu itu saya bingung, saya enggak kerja, enggak jualan, terus suami waktu itu selama delapan bulan enggak kasih nafkah, saya bingung, jadi ada barang itu (HP) saya jual untuk makan sehari-hari,” ungkap Siti saat ditemui di kediamannya, Senin (13/5/2024).
HP tersebut merupakan hasil jerih payah Arya sendiri dari hasil menabung. “Itu barang punya dia sendiri, hasil menabung sendiri, tetapi saya izin dulu pas mau saya jual. Aa, mamah pinjem ya, nanti mamah balikin kalau sudah ada uang, dia bilang boleh,” kata Siti. Namun setelah HP tersebut dijual, Arya mulai menunjukkan perubahan sikap yang signifikan.
Lihat postingan ini di Instagram
Source: Intagram/cakapviral.id
HP yang biasanya digunakan Arya untuk bermain game dan belajar, termasuk selama masa pandemi Covid-19, ternyata memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-harinya. Setelah HP tersebut dijual, Arya sering terlihat melamun dan menunjukkan tanda-tanda depresi berat. Siti menjelaskan bahwa Arya menjadi murung dan menarik diri dari aktivitas sosial yang biasa dilakukannya.
Dampak Pada Pendidikan Arya
Depresi yang dialami Arya juga berdampak pada pendidikannya. Siti menjelaskan bahwa Arya enggan untuk melanjutkan sekolahnya. “Sekarang dia kan harusnya kelas 6 pas dua bulan baru masuk kelas 6 itu, dia berhenti. Sampai sekarang dia enggak mau sekolah. Jadi dia itu pernah ngamuk di sekolah, gebrak meja, jadi teman-temannya takut, setelah itu saya putuskan jangan sekolah dulu, karena takut teman-temannya ngerasa ketakutan sama takut di bully,” jelasnya.
Keputusan untuk berhenti sekolah diambil demi menjaga kondisi mental Arya serta menghindari potensi bullying dari teman-temannya. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya dampak dari depresi yang dialami Arya.
Dukungan Keluarga dan Lingkungan
Dalam situasi sulit ini, dukungan keluarga dan lingkungan sekitar sangat penting. Siti Anita berharap suaminya bisa lebih bertanggung jawab dalam memberikan nafkah untuk keluarga, agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Selain itu, peran serta dari pihak sekolah dan masyarakat sekitar juga diperlukan untuk membantu Arya pulih dari depresinya dan melanjutkan pendidikannya.